Membumikan Moderasi Beragama “Ikhtiar dalam Mewujudkan Masyarakat Cinta Damai”

Authors

  • Syarifudin Syarifudin STAI Auliaurrasyidin Tembilahan, Indragiri Hilir, Riau, Indonesia
  • M. Khatami MTs Abbasiyah Teluk Pinang, Kecamatan Gaung Anak Serka, Indragiri Hilir, Riau, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.46963/aulia.v8i2.592

Keywords:

Moderation, Religion, Initiative

Abstract

In early 2019, the Ministry of Religious Affairs through the National Working Meeting at the Sherton Hotel Jakarta issued three main taglines, namely religious moderation, community togetherness and data integration. One of the three taglines, namely religious moderation, is then systematically a leading program that frames all kinds of religious policies, which are based on the ideas and attitudes of washatiyatul Islam. Religious moderation is very important in religious and state life. For the Indonesian people, religion means we are Indonesian, and being Indonesian means we are religious. Religious moderation is a means for the realization of harmony, harmony, peace, and benefit in achieving common ideals towards a just Indonesia in prosperity. In line with the national ideals stated in Pancasila and the 1945 Constitution.

References

A Ilyas Ismail, dkk, Konstruksi Moderasi Beragama Catatan Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Ciputat: PPIM UIN Jakarta. 2021).

Abdul Azis, A. Khoirul Anam, Moderasi Agama Berdasarkan Nilai-Nilai Islam, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI,.2021).

Abdul Azis, A. Khoirul Anam, Moderasi Beragama Berlandaskan Nilai-nilai Islam, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. 2021).

Ali Mutharom, Dkk, MODERASI BERAGAMA; Konsep, Nilai, dan Strategi Pengembangannya di Pesantren, (Jakarta Selatan: Yayasan Talibuana Nusantara. 2020).

Ananda Pratiwi, dkk, Indahnya Moderasi Beragama, (Parepare: IAIN Parepare Nusantara Press. 2020).

Aziz Awaludin, Dkk, Pedoman Penguatan Moderasi Beragama di Masjid, (Jakarta: Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN. 2020).

H. Khairan Muhammad Arif, MODERASI ISLAM; Tela’ah Komprehensif Pemikiran Wasathiyah Islam Perspektif Al-Qur’an dan As-Sunnah menuju Islam rahmatan Lil Alamin, (Jakarta Timur: Pustaka Ikadi. 2020),

H. Supriono, Dkk, Moderasi Beragama dalam Bernegara, (Tulungagung: Akademia Pustaka. 2021).

https://news.detik.com/berita/d-6117848/wamenag-khilafatul-muslimin-tidak-terdaftar-di-kementerian-agama. Dikutip pada hari Sabtu, tangga 18 Juni 2022, pukul 00:58 WIB.

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220609063429-20-806686/khilafah-di-mata-mui-dan-kemenag-di-tengah-kasus-khilafatul-muslimin. Dikutip pada hari Sabtu, tanggal 18 Juni 2022, pukul 00:32 WIB.

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220609063429-20-806686/khilafah-di-mata-mui-dan-kemenag-di-tengah-kasus-khilafatul-muslimin. Dikutip pada hari Sabtu, tanggal 18 Juni 2022, pukul 00:50 WIB.

Kementerian Agama RI, MODERASI BERAGAMA, (Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI. 2019).

M. Redha Anshari, Dkk, Buku Monograf; Moderasi Beragama Di Pondok Pesantren, (Yogyakarta: K-Media. 2018).

Mohamad Salik, Nahdlatul Ulama dan Gagasan Moderasi Islam, (Malang: PT. Literindo Berkah Jaya. 2020).

Muhammad. Qasim, Membangun Moderasi Beragama Umat Melalui Integrasi Keilmuan, (Gowa: Alauddin University Press. 2020).

Paelani Setia, Dkk, Kampanye Moderasi Beragama: Dari Tradisional Menuju Digital, (Bandung: Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati. 2021).

Tim Diseminasi Konten Moderasi Beragama Ditjen Bimas Islam dan ASN Kementerian Agama, Kumpulan Tulisan Para Penggerak Moderasi Beragama; Moderatisme Islam, (Jakarta Pusat: Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama. 2019).

Usrotul Hiyaroh, Dkk, Pendidikan Masyarakat Moderasi Beragama di Masa Pandemi, (Sukabumi: Farha Pustaka. 2021).

Downloads

Published

2022-12-25

How to Cite

Syarifudin, S., & Khatami, M. (2022). Membumikan Moderasi Beragama “Ikhtiar dalam Mewujudkan Masyarakat Cinta Damai”. Al-Aulia: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu-Ilmu Keislaman, 8(2), 65–77. https://doi.org/10.46963/aulia.v8i2.592