Eksistensi Pesantren dengan Budaya Patronase (Hubungan Kiai dan Santri)

Authors

  • Iwan Siswanto Dosen Prodi Ekonomi Syariah STAI Auliaurasyidin Tembilahan
  • Erma Yulita Dosen Prodi PGMI STAI Auliaurasyidin Tembilahan

DOI:

https://doi.org/10.46963/mash.v2i1.27

Keywords:

Pesantren, paternalisme, kiai

Abstract

Dunia pesantren dan kharisma kyai merupakan salah satu fenomena yang menarik untuk dikaji. Corak kehidupan kyai dan santri yang demikian besar membuat pesantren berfungsi multi dimensi: kyai tidak hanya berperan sebagai imam di bidang ubudiah dan ritual upacara keagamaan saja, namun sering pula diminta kehadirannya untuk menyelesaikan perkara atau kesulitan yang menimpa masyarakat. Dalam kontek ini peran kyai semakin mengakar di masyarakat ketika kehadirannya diyakini membawa berkah. Maka sudah banyak masyarakat yang mendidik anak-anak mereka ke lembaga pesantren. Hubungan Kiai-santri ada dua tipe: pertama pola hubungan guru dan murid adalah hubungan yang terjalin antara Kiai dan santri sebagaimana layaknya antara guru dengan murid dalam pola hubungan formal, kedua pola hubungan bapak-anak, yaitu pola hubungan yang terjalin antara Kiai dengan santrinya sebagaimana layaknya antara bapak dengan anak. Pola hubungan paternalisme yang terjalin antara Kiai dan santri di pesantren di pengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. Faktor yang menyebabkan budaya patronase dapat bertahan sampai sekarang antara lain: Kepemimpinan karismatik Kiai, nilai barakah dan nilai kualat: landasan spiritual realitas sosial Kiai, ikatan seumur hidup antara Kiai dengan santri.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2019-01-23

How to Cite

Siswanto, I., & Yulita, E. (2019). Eksistensi Pesantren dengan Budaya Patronase (Hubungan Kiai dan Santri). Mitra Ash-Shibyan: Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 2(1), 87–107. https://doi.org/10.46963/mash.v2i1.27