Pelatihan pembuatan kukis tepung pisang dengan fortifikan bubuk daun kelor kepada warga desa Nubamado Lembata Nusa Tenggara Timur

Authors

  • Nurholisah Nurholisah Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas, Sumatera Barat, Indonesia
  • I Gusti Ayu Asti Devi Nirmala Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Bali, Indonesia
  • Anindita Nareswari Althaf Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Indonesia
  • Amalia Regita Cahyani Program Studi Survei Pemetaan dan Informasi Geografis, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
  • Yanti Oktaviyani Program Studi Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Fakultas Bahasa dan Budaya, Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta, Indonesia
  • Riki Crisdianto Program Studi Statistika Fakultas MIPA Universitas Bengkulu, Indonesia
  • Rosyid Hidayat Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta, Indonesia
  • Damasus Frederiko Lena Program Studi Filsafat, Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
  • Gerardus Diri Tukan Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.46963/ams.v6i1.2347

Keywords:

Cookies, Banana, Nubamado

Abstract

Nubamado Village, Lembata Regency has the potential for kepok bananas (Musa acuminata balbisiana Colla) which are still processed and utilized traditionally so this potential has little economic value. This training aims to provide knowledge and skills to residents to process this potential into functional food. The activity method is training. Activity results: partners are enthusiastic about participating in the training.  Ingredients: 5 kg of fresh bananas, peeled, sliced, dried in the sun, then blended until smooth and filtered. Obtained 2.3 kg of flour. Young Moringa leaves are also dried and blended until they become a fine white powder. Add 200 grams of banana flour, one chicken egg, 50 grams of margarine, 10 grams of sugar and 5 grams of Moringa leaf powder. The dough is formed into semi-circular cookies with a diameter of 5cm and baked in the oven until dry. There were 62 cookies obtained. The training participants tasted the cookies produced and expressed their liking and joy because they had gained knowledge, skills and experience in making banana cookies.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adi M. R. B. H, Puspawati G. A. K. D., & Arihantana M. N. I. H. (2024). Pengaruh Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera L.) terhadap Kadar Protein, Kapasitas Antioksidan dan Sensoris Kukis Bebas Gluten. Itepa: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, 13(1), 218-229. https://doi.org/10.24843/itepa.2024.v13.i01.p15

Angelina C., Swasti Y. R., & Pranata F. S. (2021). Peningkatan Nilai Gizi Produk Pangan Dengan Penambahan Bubuk Daun Kelor (Moringa oleifera). Review: Jurnal Agroteknologi, 15(01), 79-93. https://doi.org/10.19184/j-agt.v15i01.22089

Azizah D. N., & Adianti K. P. (2019). Penggunaan Tepung Pisang Kepok (Musa Paradisiaca Formatypica) Pada Pembuatan Cookies. Edufortech, 4(1), 63-70. https://doi.org/10.17509/edufortech.v4i1.16351

Cahya A. P., & Amara D. (2024). Studi Eksperimen: Pengaruh Penggunaan Telur Pada Cookies Berbasis Pisang Kepok (Musa Paradisiaca L) Dan Kacang Merah (Phaseolus Vulgaris L.). Jusindo, 6(2), 934-944. https://doi.org/10.59141/jsi.v6i02.184

. Desiliani, H. N., & Fitrian, S. (2019). Pemanfaatan Tepung Pisang Kepok dan Buah Nangka Kering dalam Pembuatan Snack Bar. Jurnal Teknologi Pangan, 13(1), 1-11. https://doi.org/10.33005/jtp.v13i1.1503

Fahlia, N. (2020), Pengaruh subtitusi tepung daun kelor (Moringa oleifera lam.) terhadap sifat organoleptik dan kadar kalsium snack bar. Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman, 4(2), 216-228. https://doi.org/10.20884/1.jgipas.2020.4.2.2794

Indrayanti, R., Asharo R. K., Pasaribu P. O., Priambodo R., Rizkawati V., Irnidayanti, Y. (2021). Pembuatan tepung pisang (Musa spp) dengan mudah dan praktis sebagai bahan baku pangan olahan. Mitra Mahajana: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(3), 211-219. https://doi.org/10.37478/mahajana.v2i3.987

Julfan, Harun N., & Rahmayuni. (2016). Pemanfaatan kulit pisang kepok (musa paradisiaca linn) dalam pembuatan dodol. Jom Faperta, 3(2), 1-12. https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFAPERTA/article/view/11938

Malau M. S., Yusmarini, & Johan V. S. (2022). Pemanfaatan tepung pisang kepok dan tepung tempe dalam pembuatan kukis. SAGU Journal – Agri. Sci. Tech., 21(2), 79-85. http://dx.doi.org/10.31258/sagu.21.2.p.79-85

Nugraha R. A. (2019). Pemanfaatan tepung pisang kepok putih dan tepung kacang hijau dalam pembuatan crispy cookies sebagai snack sumber serat dan rendah natrium, ARGIPA, 4(2): 94-106. http://dx.doi.org/10.22236/argipa.v4i2.4037

Ojan A. M. B., & Subiantoro A. W. (2024). Diversity of medicinal plants in nubamado village, lembata district to cure livestock diseases. International Journal of Multidisciplinary Research and Analysis, 7(2), 5282-5287. https://doi.org/10.47191/ijmra/v7-i11-39

Rahman, S., & Dwiani A. (2018). Pengaruh pencampuran tepung pisang kepok, tepung kacang tunggak dan tepung daun kelor terhadap kandungan mineral mp-asi biskuit bayi. Jurnal Agrotek, 5(1), 31-36. https://doi.org/10.31764/agrotek.v5i1.237

Ramadhani Z. O., Dwiloka B., & Pramono Y. B. (2019). Pengaruh substitusi tepung terigu dengan tepung pisang kepok (Musa acuminata l.) terhadap kadar protein, kadar serat, daya kembang, dan mutu hedonik bolu kukus. Jurnal Teknologi Pangan, 3(1),80-85. https://doi.org/10.14710/jtp.2019.22471

Razak, M., Hikmawatisisti S., & Suwita, I. K. (2022). The Formulation of kepok banana flour (musa paradisiaca linn) in muffin processing as an alternative to supplementary feeding for school children. Media Gizi Pangan, 29(1), 43-50. https://doi.org/10.32382/mgp.v29i1.2772

Ruhdiana T., Pertiwi S., & Sand H. (2023). Kandungan gizi pisang kepok (Musa paradisiaca linn) keripik pisang terhadap glukosa darah. Abdima, Jurnal Pengabdian Mahasiswa, 2(1), 3503-3508. https://journal.ubpkarawang.ac.id/index.php/AJPM/article/view/4092

Sihite N. W., & Hutasoit M. S. (2023). Potensi bahan pangan lokal Indonesia sebagai pangan fungsional dan manfaatnya bagi kesehatan. Jurnal Riset Gizi, 11(2), 133-138. https://doi.org/10.31983/jrg.v11i2.9488

Suhaemi Z., Husmaini, Yerizal E., & Yessirita N. (2021). Pemanfaatan daun kelor (Moringa oleifera) dalam fortifikasi pembuatan nugget. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 9(1), 49-64. https://doi.org/10.29244/jipthp.9.1.49-54

Syafii F., Fajriana H., & Ma’rifatullah F. R. (2023). Pengaruh modifikasi tepung pisang kepok terhadap kadar pati resisten dan karakteristik fisikokimia. Journal of Agritech Science, 7(1), 86-102. https://doi.org/10.30869/jasc.v7i01.1153

Zainuddin, N. M., & Hajriani, S. (2021). The production of moringa leaf powder (Moringa oleifera) as a functional food based on different temperatures and drying time. Jurnal Agritechno, 14(2), 116–121. https://doi.org/10.70124/at.v14i2.518

Downloads

Published

2025-06-30

How to Cite

Nurholisah, N., Nirmala, I. G. A. A. D., Althaf, A. N., Cahyani, A. R., Oktaviyani, Y., Crisdianto, R., Hidayat, R., Lena, D. F., & Tukan, G. D. (2025). Pelatihan pembuatan kukis tepung pisang dengan fortifikan bubuk daun kelor kepada warga desa Nubamado Lembata Nusa Tenggara Timur. ABDIMASY: Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 6(1), 18-28. https://doi.org/10.46963/ams.v6i1.2347